Saturday, September 23, 2006
Festival Kota Tua, Museum Fatahilah Jakarta


Sehari setelah menikmati kemeriahan Festival Jalan Jaksa, saya pun kembali berada ditengah-tengah kerampakan festival budaya di kota Jakarta tercinta ini, yaitu Festival Kota Tua. Festival ini diadakan di pelataran depan museum Sejarah Jakarta atau yang dikenal juga sebagai museum Fatahilah.

Wah, ternyata siang itu halaman depan museum dipenuhi oleh pengunjung yang penasaran untuk menyaksikan berbagai pertunjukan budaya yang digelar saat itu. Walau siang itu matahari cukup terik sinarnya, para pengunjung tidak bergeming dari tempatnya masing-masing.

Akulturasi budaya Betawi dan Tionghoa

Festival kota Tua merupakan sebuah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Propinsi DKI Jakarta. Di acara tahun ini, akulturasi budaya Betawi dan Tionghoa terlihat jelas. Pertunjukan budaya yang ditampilkan saat itu didominasi oleh budaya Betawi, seperti tarian dan lagu khas Betawi, serta dari budaya Tionghoa yang menampilkan pertunjukan Barongsai. Selain pertunjukan budaya, festival itu juga diramaikan oleh berbagai booth yang menjajakan makanan, minuman, souvenir berornamen khas Tionghoa, bahkan ada stand yang menawarkan jasa meramal nasib, serta booth dari museum lainnya di Jakarta yang ikut serta memamerkan beberapa koleksinya melalui foto.


Jejeran sepeda Ontel yang unik

Siang itu saat saya berkeliling melihat-lihat booth di pelataran museum, mata saya tertuju pada jejeran sepeda Ontel yang unik, khas jaman kolonial tempo dulu. Ternyata sepeda-sepeda itu akan dipakai berkeliling oleh pemiliknya yang tergabung dalam satu perkumpulan pecinta sepeda Ontel, untuk memeriahkan acara Festival Kota Tua. Wow, saya makin merasakan kesan vintage nya, benar-benar seperti jaman kolonial di kota tua Jakarta! Tangan saya pun tak tahan untuk segera mengarahkan kamera ke jejeran sepeda Ontel tersebut, kemudian saya pun asyik mengambil beberapa gambarnya.


Sayangnya, saya tidak bisa puas menikmati pertunjukan Barongsai disana, karena padatnya pengunjung yang menutupi area pertunjukan. Namun saya senang bisa kembali menikmati kemeriahan sebuah festival budaya di Minggu siang itu.


si doyan jalan foot step on 1:20 AM.